Kamis, 26 Januari 2012

Takdir dan Ikhtiar


Terkadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan. Sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita, sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita. Pada saat itu, seringnya kita lupa bahwa Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. Allah PASTI lebih tahu apa yang terbaik buat ciptaanNya. Kita lupa, Allah SWT telah berjanji, tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Laa yukalifuLLahu nafsan illa wus’aha….
Ketika seseorang menerima takdir yang menimpa dirinya, menerima ketentuan Allah atas dirinya, ridho kepada qodho dan qodar Allah, ia akan ikhlas dan rela menerima apapun yang diputuskan Allah kepada dirinya tanpa syarat dan menganggapnya sebagai sesuatu kebaikan atau cobaan yang perlu dihadapinya. Ridho merupakan buah dari cinta seorang mukmin kepada Allah. Seseorang yang mencintai seseorang akan menerima semua keinginan dan tuntutan dari yang dicintainya. Keinginan dan tuntutan Allah terdapat dalam Al Qur’an.
Kehendak Allah kepada kita merupakan kejadian yang telah berlangsung, tidak dapat dihindarkan, dan tidak diketahui sebelumnya. Semua kebaikan dan keburukan dari apa yang menimpa kita, semua dari sisi Allah.Tak ada seorangpun yang dapat menghindari dari rahmatNya dan kecelakaan yang ditimpakanNya kepada seseorang.
Proses penciptaan seorang manusia dalam rahim ibunya selama 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menyampaikan 4 perkara (jodo, pati, bagja, cilaka).
Takdir merupakan pertemuan antara ikhtiar atau usaha manusia dengan kehendak Allah. Ikhtiar atau usaha itu merupakan perintah dari Allah SWT, sehingga hukumnya wajib untuk dilakukan oleh seorang hamba. Dan bahwa setiap hamba Allah itu memang akan diberi balasan sesuai dengan ikhtiar yang dilakukannya di dunia ini.
Firman Allah: 
...Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga MEREKA MEROBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI... (QS Ar-Ra`d: 11)
Kemingkinan takdir yang menimpa diri kita merupakan lampu kuning pengingat, agar kita lebih banyak berkaca diri. Mungkin sebelum musibah menimpa kita, kita sedang lupa dengan cermin tempat hati mengoreksi diri. Apakah ada goresan-goresan atau titik-titik yang mengotori hati kita. Musibah, kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita. Sebelum Allah melanjutkan dengan siksa dan azabNya, segeralah bertaubat.
Takdir yang menimpa diri kita adalah buah dari pohon-pohon dosa kita. Dosa-dosa kecil yang kita abaikan dari mohon ampunanNya, yang kita semai dan kita tumbuh suburkan, akan menghasilkan buah yang akan kita petik hasilnya. Jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri. Kotoran atau coreng-moreng apa yang telah menodai perjalanan hidup kita? Dosa apa yang telah kita lakukan sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan? Setelah itu hapuslah kotoran dan coreng-moreng itu dengan taubat dan istighfar.
Sebelum kita melangkah… sebelum kita menentukan pilihan, mohonlah petunjuk kepadaNya:
Ya Allah, aku mohon pilihanMu menurut pengetahuanMu



dan aku mohon dengan kekuasaanMu, dan aku mohon karuniaMu yang Agung

Ssesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Kuasa dan aku tidak berkuasa
Engkau Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui,
dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusanku ini baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta baik akibatnya bagiku (di masa sekarang atau masa yang akan datang), maka kuasakanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku; dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini tidak baik bagiku, di dalam agamaku dan hidupku, serta akibatnya bagiku (di masa sekarang dan masa yang akan datang), maka jauhkanlah urusan ini dariku dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan tentukanlah yang baik untukku di manapun aku berada, kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu…
Wallahu ’alam bishshowab…al haqqu mirrobbikum falaa takunnana minal mumtarin… …Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, maka janganlah kita ragu untuk menerimanya…

Jumat, 23 Desember 2011

PIDATO PURNA BHAKTI KORPS

Yang terhormat,
Pimpinan Sidang
Para Pejabat Universitas Pendidikan Indonesia
Kakanda Purna Bhakti Korps
Majelis Wali Organisasi
Ketua Dewan Protokoler Utama
Mita Tama, Mita Muda dan Dewan Pengurus Korps
Para Protokoler Utama
Rakanda dan Adinda Civitas Korps
Rekan Protokol Perguruan Tinggi
Para undangan dan hadirin yang saya hormati

Assalamu’laikum Wr. Wb.
            Alhamdulillahirabil’alamin pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini yang insya Allah di rahmati Allah SWT. Dengan seizin Pimpinan Sidang, saya sampaikan pidato Pengukuhan Purna dengan judul “Pengetahuan Keprotokolan Meningkatkan Citra Universitas”. Semoga pidato ini dapat menjadi kajian KPM ke depan sebagai proses evaluasi kearah yang lebih baik.

Majelis Sidang yang saya hormati
Dengan semakin tingginya intensitas penyelenggaraan berbagai kegiatan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia maka diperlukan adanya pengetahuan keprotokolan untuk meningkatkan citra Universitas. Dengan demikian nantinya akan ada pembentukan citra yang merupakan investasi jangka panjang bagi Universitas yang secara tidak langsung akan mempengaruhi terbentuknya opini instansi/undangan yang berkunjung ke UPI. Menjalankan fungsi keprotokolan berarti menjadi citra Universitas dalam menyelenggarakan suatu kegiatan agar terlaksana secara tertib.
Dalam agama Islam juga dijelaskan bahwa Islam adalah sistem yang dapat memberikan berbagai aturan. Sebagai contoh aturan dalam melaksankan ibadah sholat 5 waktu, dimulai dari cara berwudhu hingga pelaksanaan sholat harus tertib sesuai dengan rukunnya.
Begitu pula dengan keprotokolan, menurut Undang Undang Republik Indonesia No 9 Tahun 2010 bahwa keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
Tujuan keprotokolan yang dimaksud diantaranya:
a.       Memberikan penghormatan kepada pejabat negara, pejabat pemerintahan/instansi, pejabat Universitas, perwakilan negara asing/organisasi internasional, serta tokoh masyarakat tertentu
b.      Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku.

Majelis Sidang yang saya hormati
Petugas protokol pada dasarnya harus pintar dalam memanajemen waktu, kooperatif, dan siap atau rela waktunya tersita. Selain itu harus memastikan agenda yang akan dihadiri, siapa saja yang menghadiri, waktunya, hingga akomodasi. Yang tidak kalah penting, harus pintar dalam menyesuaikan penampilan. Misalnya berpenampilan meyakinkan dan menarik. Dalam hal ini bukan berarti menarik seperti artis yang berpakaian glamor tetapi berpakaian rapi dan bersih walaupun acara tersebut mendadak. Dengan bersikap dan berpenampilan rapi serta bersih insya Allah yang berwajah biasa pun akan terlihat luar biasa.
Petugas protokol tidak bisa dianggap remeh, bahkan sebaliknya cukup memegang peran penting dalam suksesnya sebuah kegiatan yang dilaksanakan. Menjadi petugas protokol tidak hanya sekadar tahu mengatur tamu atau mempersilahkan tamu duduk atau penyambutan tamu saja, tetapi banyak hal yang harus diketahui yang orang lain mungkin tidak tahu. Sering terjadi, kalau acara yang dilaksanakan sukses, biasanya petugas protokol dilupakan.Tapi kalau acara gagal, protokol yang lebih dahulu jadi sasaran teguran karena dianggap gagal mengatur acara.


Majelis Sidang yang saya hormati
KPM adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang keprotokolan. Alhamdulillah sering dipercaya untuk memanajemen suatu acara formal maupun informal sebagai pencitraan Universitas. Namun, setiap aktifitas baik di KPM maupun aktifitas lain harus berdasarkan rasa tanggung jawab terutama ikhlas dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut. Insya Allah tidak akan menjadi beban bagi pribadi yang akan melaksanakannya. Apabila seseorang sudah cinta kepada suatu yang akan dikerjakan pasti kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan maksimal, dalam bahasa Sunda disebut “kudu kahatean heula”. Semuanya berawal dari niat, dengan niat yang ikhlas insya Allah akan menjadi tabungan kelak di akhirat.

Majelis Sidang yang Saya Hormati
Diakhir pidato yang saya sampaikan ini, syukur Alhamdulillah karena berkat rahmat serta izinNya saya bisa berada di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Izinkan pula saya untuk mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang sudah membatu dan memberikan motivasi sehingga saya bisa seperti ini.
            Di tempat yang membanggakan ini saya haturkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
Bapak dan Ibu di rumah, yang telah memberikan motivasi, do’a, arahan serta bantuan secara materi dikala tidak diminta pun. Semoga Allah senantiasa melindungi Bapak dan Ibu dan bisa berkumpul lagi nanti di syurga. Amiiin
Bapak Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata M.Pd., para Pembantu Rektor, Para Direktur, Para Dekan, Para Pejabat UPI serta seluruh dosen dan tenaga pendukung di lingkungan UPI yang banyak mencurahkan perhatian utuk kemajuan Korps.
Bapak Kepala Sekretariat Universitas Prof. Dr. Uman Suherman AS, M. Pd selaku Pembina Utama, Yanda Rudianto, M. Si, Bunda Dr. Ipah Saripah M. Pd dan Bunda Arciana, S. Pd selaku Pembina Harian.
Kakanda Ketua Tim Formatur (Puji Nur Firman S.Pd yang sudah membimbing saya), Kakanda dan Rakanda Tim Formatur KPM UPI (Dimas Awal Ginanjar S.Pd, Jembar Adi Setia S.Pd., Wenda Averoes Akil, dan Afsari yang sudah memberikan motivasi), Kakanda Para Purna Bhakti Korps (Puji Nur Firman S.Pd, Dimas Awal Ginanjar S.Pd, Jembar Adi Setia S.Pd, Geri Aldrin S.Pd, Agah Wandiana S.Pd, Muhamad Nasrul S.Pd, Teni Siti Nurlela S.Pd, Ficka Eka Lestari S.Pd dan Ahmad Rifky S.Pd yang sudah menjadi tauladan bagi adik-adiknya), Ketua Dewan Protokol Utama (Az Mutakin yang senantiasa menjadi rekan sekaligus teman dekat yang sudah saya anggap seperti kakak kandung sendiri), Adinda para Protokoler Utama (Aprianti, Ema, Endar, Tiksna, Siti, Dwimartina, Sofa, Atri, Intan, Hindam, Deni, Norman, Syifa Zulfa, Arif dan Ali yang setia untuk membangun Korps), Dewan Pengurus Tahun Bakti IV, adik-adik dan seluruh Civitas Korps.
Rekan-rekan Protokol Perguruan Tinggi: KPM UNPAD, Unit Protokoler UNISBA, Protokoler UNIKOM dan seluruh rekan sejawat keprotokolan.
Serta kepada seluruh pihak yang belum disebutkan pada kesempatan ini, saya haturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya semoga semua pengabdian dapat menjadi amal ibadah dan menjadi tabungan kelak d akhirat. Amiiin
Akhir kata mohon maaf apabila ada sikap dan perkataan yang tidak berkenan dihati.

Wabillahitaufiq Wal Hidayah
Wasalamu ‘aalaikum Wr. Wb.

Sabtu, 10 September 2011

Cara Upload Foto Pada Facebook


Salah satu komponen terpenting dalam kegiatan kita sebagai user dari facebook adalah Foto. Sebagai pengenal atau kenang-kenangan sesuatu, foto digunakan untuk banyak hal dan memegang peranan yang penting dala Facebook.

Nah, berikut ini adalah salah satu cara mengupload foto ke facebook serta men-tagnya. Dengan syarat, kamu telah memiliki foto tersebut di komputer kamu.

  • Masuk ke halaman Home facebook kamu. Letakkan dibawah “whats on your mind”
  • Klik pada photos atau foto

  • Klik Unggah Foto 
  • Pilih file yang akan kamu upload, lalu klik OK
  • Klik Share,, tunggu sampai gambar tersebut ter upload
  • Klik pada gambar yang baru saja kamu upload
  • klik pada “tandai foto ini” untuk memberi tag

  • cari nama temanmu, klik Tag jika sudah cocok

  • Klik selesai menandai jika sudah selesai

  •       Klik pada bagian dimana nama teman akan kamu tag pada gambar





    • cari nama temanmu, klik Tag jika sudah cocok
    • Klik selesai menandai jika sudah selesai
    Selamat Mencoba!